Sabtu, 13 November 2010

Dubes Pantau Koper Hilang hingga Jamaah Tersesat

MAKKAH - Bertugas jauh dari Makkah, Madinah atau Jeddah, ternyata tak menghalangi Gatot Abdullah Mansyur memantau perkembangan jamaah haji Indonesia secara langsung.
 
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman ini mengaku bahkan bisa memantau jamaah haji dari Riyadh selama 24 jam.
 
Ya, untuk memantau jamaah maupun pergerakan petugas, Gatot tak perlu harus setiap hari ke Tanah Suci. Koordinator Pelaksana Harian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ini mengaku cukup mengandalkan alat kecil atau sering disebut bravo untuk melakukan pemantauan.
 
Pengakuan Gatot ini disampaikan saat memberikan sambutan pada Malam Taaruf Petugas Haji dengan Amirulhaj di Mekkah, Jumat November malam. Menurut Gatot, meski ukurannya "unyil" layaknya handphone, alat ini cukup membantu tugas-tugas sebagai koordinator.
 
"Bahkan saya bisa memantau jika ada laporan koper yang hilang hingga jamaah sesat dari Riyadh," ujar Gatot yang langsung disambut tawa hadirin.
 
Dengan bravo itu pula, sejumlah keluhan jamaah atau masalah lain di lapangan bisa cepat tertangani. Meski cukup ampuh dalam meningkatkan pelayanan haji, Gatot meminta petugas haji untuk tidak terlalu mengandalkan bravo.
 
Petugas khususnya yang bersinggungan langsung dengan jamaah perlu rutin menyerap keluhan jamaah di lapangan. Dengan demikian, masalah yang muncul tidak semakin membesar dan cepat tertangani.
 
Berkat bravo pula, dia mengaku beberapa kali "mengintervensi" langkah-langkah yang perlu dilakukan petugas ketika menghadapi masalah seperti pemondokan, tranportasi dan sebagainya. Di sisi lain untuk memberikan pelayanan yang maksimal, petugas jangan kenal lelah sebelum tugasnya sepenuhnya tertuntaskan.
 
"Seperti di Masjidil Haram yang kian padat saat ini, petugas harus bisa membantu jamaah agar terhidar dari hal-hal yang tak diinginkan," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar