Sabtu, 13 November 2010

Bekas Bangunan Pasar Sukaramai Medan Runtuh

MEDAN - Bekas bangunan Pasar Sukaramai, Medan, Sumatera Utara, tiba-tiba runtuh, dini hari tadi. Bangunan yang runtuh tersebut merupakan bekas kebakaran yang menghanguskan ratusan kios yang berada di pasar tersebut, beberapa minggu lalu.
 
"Bangunan tersebut runtuh dari lantai dua, yang bagian arah ke Jalan Akik. Tiba-tiba saja, makanya kami kaget pas terdengar suara seperti ledakan," cerita Ketua Persatuan Pedagang Pasar Sukaramai Mardi Chan, Sabtu (13/11/2010) siang.
 
Sejumlah warga yang tinggal di sekitar pasar yang berada di Jalan AR Hakim, Medan itu pun mendadak heboh saat mengetahui runtuhnya bangunan tersebut. Mereka pun ramai berdatangan untuk menyaksikannya langsung.
 
Namun, dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja, sejumlah lapak pedagang yang masih nekat berjualan di sepanjang teras bangunan pasar yang baru saja terbakar itu rusak akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
 
Para pedagang yang ingin berjualan tadi pagi pun juga tidak lagi berjualan. Karena bekas reruntuhan bangunan pasar berlantai tiga itu masih berserakan. Mereka terpaksa membersihkan lokasi tersebut dengan bergotong royong agar bisa berjualan kembali.
 
Sementara itu, Mardi kembali menyampaikan desakan para pedagang agar pihak Pemko Medan segera membenahi bangunan pasar tersebut. Karena, sudah sejak beberapa minggu ini ratusan pedagang tersebut tidak bisa berjualan, akibat bangunan pasar itu terbakar.
 
"Setidaknya Pemko Medan segera merealisasikan tempat penampungan untuk lokasi kami berjualan sementara. Karena, dari dulu dijanjikan relokasi, tapi belum ada juga sampai sekarang," tutur Mardi lagi.
 
Dia khawatir, jika relokasi tidak juga dilaksanakan, para pedagang akan tetap bertahan untuk berjualan di halaman bangunan pasar yang terbakar itu. Hal tersebut tentu saja beresiko jika bangunan itu kembali runtuh dan memakan korban jiwa.

Hujan Deras, Pancoran Digenangi Air

JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Ibu Kota saat ini telah menimbulkan genagan air di sejumlah titik. 

Berdasarkan informasi Traffic Management Center Polda Metro Jaya, Sabtu (13/11/2010)  genangan air terjadi di depan Pos Polantas Pancoran arah pasar Minggu.

Bahkan hingga pukul 14.00 WIB genangan air terlihat sudah setinggi 10-30 cm. Akibatnya arus lalu lintas di kawasan tersebut tersendat. Diperkirakan genangan air akan bertambah tinggi jika hujan belum juga reda.

Untuk itu para pengendara diimbau agar bersabar dan berhati-hati, atau mengalihkan kendaraannya ke ruas jalan lain jika ingin cepat sampai tujuan. 

Rampok Bercadar Gasak Brankas SPBU

DENPASAR- Sejumlah perampok bercadar berhasil menggasak brankas SPBU di Universitas Udayana, Jimbaran, Bali, senilai Rp65 juta. 

Aksi kawanan yang dilengkapi senjata api dan golok itu dilakukan  tatkala di sekitar lokasi sepi dan hanya ada dua petugas SPBU. 

Berdasarkan informasi pelaku mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan penutup kepala itu mengendari dua buah mobil jenis Kijang. Mereka langsung memarkir kendaraanya di dapan kantor SPBU.

Tidak hanya itu saja mereka langsung menyerbu ke kantor SPBU dengan dengan mudah dan  melumpuhkan dua orang petugas. Para pelaku langsung membagi tugas, ada yang berjaga berada di dalam mobil dan ada yang langsung masuk mengambil barang berharga. 

"Petugas kami Wayan Sudarsana dan Made Suandi langsung disekap para parampok," kata Wayan Artana pengelola SPBU kepada wartawan, Sabtu (13/11/2010). 

Setelah melumpuhkan mereka, para perampok masuk ke pintu kantor yang tidak terkunci lalu menjebol tempat penyimpaan brankas dengan linggis. Pelaku juga sempat memecahkan kaca kantor sebelum akhirnya kabur. 

Atas kejadian itu, Kapolsek Kuta Selatan AKP Nanang Prihasmoko mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan para saksi dan melakukan olah TKP. Kapolsek memperkirakan para pelaku berjumlah lima orang dan kini masih dalam pengejaran. 

"Anggota sudah saya sebar ke lapangan guna mengumpulkan informasi dan keteranga untuk melacak keberaan mereka," katanya.   

Dokter Aussie Kirim 30 Ribu Masker untuk Merapi

SRAGEN - Kumpulan dokter di Melbourne, Australia yang tergabung dalam yayasan Marsh Foundation mengirimkan 30 ribu masker untuk pengungsi letusan Gunung Merapi di Yogyakarta. 

Bantuan ini diserahkan melalui pemerintah Kabupateb Sragen, Jawa Tengah untuk dibagikan ke sejumlah barak pengungsian di Klaten, Magelang, dan Boyolali.

"Marsh Foundation merupakan perkumpulan para dokter-dokter di Melbourne Australia yang peka terhadap musibah bangsa Indonesia," kata Bupati Sragen Untung Wiyono, Sabtu (13/11/2010).

Untung menjelaskan Marsh Foundation adalah lembaga nonprofit yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan serta sosial. Bupati mengucapkan terima kasih kepada Marsh Foundation yang memberikan perhatian penuh kepada pengungsi Merapi.

Sekadar diketahui, Marsh Foundation juga pernah berperan dalam berbagai bencana di Indonesia seperti Bom Bali, Tsunami Aceh, dan Gempa Bumi di Klaten dan Jogja. "Secepatnya masker ini akan dibawa ke wilayah 

Korban Kebakaran Pasar Sore Medan Bangun Sendiri Kiosnya

MEDAN - Para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Sore, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara, mengaku akan membangun sendiri kiosnya. Ini dilakukan dengan pertimbangan akan lebih cepat selesai.

"Kemarin kita bertemu dengan Pak Parlindungan (Parlindungan Purba, Anggota DPD-RI). Beliau mendukung rencana kita. Rencana itu lebih baik, daripada harus menunggu pihak pemerintah," ujar Ginting, salah seorang pedagang yang ditemui Okezone di pasar tersebut, Sabtu (13/11).

Menurutnya, Direktur Utama PD Pasar Medan juga telah menyetujuinya. Namun, nantinya tetap akan diperiksa terlebih dahulu kondisi fondasi bangunan yang akan dibangun tersebut.

Selain itu, ditambahkan Ginting lagi, Parlindungan juga akan membantu untuk melobi pihak perbankan agar 

Solidaritas Warga Kampung Rawa Lele untuk Korban Bencana

JAKARTA - Membantu saudara sebangsa yang terkena bencana tidak perlu berpikir panjang atau memikirkan mampu atau tidak. Intinya adalah niat dan rasa solidaritas sebangsa dan se-Tanah Air.

Setidaknya, inilah semangat yang ada di hati warga Kampung Rawa Lele, Kecamatan Kali Deres, Jakarta. Sisa kemanusiaan mereka mampu mengumpulkan hingga berpuluh-puluh karung pakaian layak pakai, dan berkardus-kardus mie instant.

"Hati kami tergerak saat melihat pemberitaan mengenai pengungsi bencana gunung merapi, atau tsunami di Mentawai. Malam-malam, saya siarkan pengumuman melalui pengeras suara yang kami miliki. Dalam waktu tiga jam, semua bantuan terkumpul," ujar Agus Hermansjah, Ketua RW07, Kampung Rawa Lele, Kecamatan Kali Deres, Jakarta Barat, saat menyerahkan bantuan melalui okezone, Sabtu (13/11/2010).

Menurut Agus, sumbangan yang diberikan warga itu mampu memenuhi seluruh ruangan Kantor RW07. Bahkan mereka sampai tidak bisa bergerak hingga akhirnya memutuskan untuk menjadikan kantor RW sebagai tempat penyimpanan sumbangan tersebut sampai tiba saatnya ada pihak yang mendistribusikan.

"Sumbangan ini baru kami kumpulkan dari warga di tiga rukun tetangga. Masing-masing RT terdiri dari 60 Kepala Keluarga (KK). Dari situ saja sudah banyak, bagaimana kalau seluruh RT yang ada di RW ini menyumbang semua? Pasti butuh satu ruangan sebesar kantor RW ini lagi," ujar Agus.

Tidak heran jika Agus kemudian langsung menghentikan penerimaan sumbangan meski banyak warga yang diakuinya masih berniat menyumbang.

"Saya lebih dulu  ingin mendistribusikan sumbangan yang sudah terkumpul ini, sebagai bentuk pertanggung jawaban saya kepada warga. Jika lama tersimpan dan tidak didistribusikan dalam waktu cepat, apa kata warga saya nanti," papar Agus.

Pertahun 380 Bayi di Bali Tertular HIV

DENPASAR - Sekitar 200- 380 bayi yang lahir di Bali setiap tahunnya tertular virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Bahkan  dalam kurun lima tahun hampir semua bayi tersebut akan meninggal dunia.

Hal itu didasarkan pada survei ibu hamil yang terinveksi HIV sebesar 1,2 persen.  "Ya kalau dihitung 1,2 persen X 56.000 ibu hamil, maka hasil survei hingga Oktober 2010 sebanyak 673 ibu hamil mengidap HIV," kata Ketua Pokja Humas dan Informasi Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Bali dr Mangku Karmaya di  Denpasar, Sabtu (13/11/2010). 

Menurutnya, angka 56.000 ribu didapat dari perkiraan proporsi ibu hamil dalam satu tahun 1,6 persen dari jumlah penduduk di Bali (1.6/100 X 3.5 juta) dengan perkiraan kelahiran bayi dalam satu tahun 15/1000 penduduk.  

Jumlah bayi yang lahir tertular HIV, diperkirakan antara 30 hingga 50 persen dari jumlah 673 ibu hamil tertular HIV. Sehingga diketahui angka antara 200 hingga 380 bayi yang dilahirkan tertular virus mematikan tersebut.

Dia berharap pemerintah memberi perhatian pada ibu hamil yang terinfeksi HIV, agar mereka bisa melakukan pencegahan penularan HIV kepada bayinya. 

Hingga kini, pelaksanaan program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak 
(preventing mother-to-child transmission/PMTCT) belum berjalan optimal. 

"Padahal  program PMTCT sudah tersedia di sejumlah rumah sakit di Bali," ujarnya 

Program PMTCT dapat mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke bayi menjadi 
hanya 1-3 persen. "Tanpa menjalani program PMTCT, risiko penularan HIV dari ibu hamil 
positif HIV ke bayinya mencapai 30 persen,' paparnya.